Monday, August 8, 2016

Bahasa baku dalam penulisan ilmiah (1)

Berikut ini kita coba membahas mengenai penggunaan  bahasa dalam penulisan ilmiah, topik ini akan dibahas dalam beberapa postingan, dalam postingan ini akan dibahas mengenai penulisan yang jelas, pentingnya outline tulisan, dan arah tulisan:

1. Gunakan bahasa yang jelas, tidak multi tafsir.
Mengapa kebanyakan para ilmuan kurang romantis..?
Penggunaan bahasa dalam penulisan ilmiah sangat jauh berbeda dengan penulisan karya sastra, Salah satu ciri khas dari penulisan ilmiah yaitu penggunaan bahasa yang tepat, yaitu bahasa yang jelas, tidak bermakna ganda, tidak emosional dan ditulis dengan ringkas. Nah mungkin ini sebabnya para ilmuan-ilmuan itu dikenal kurang romantis, karena terbiasa dengan bahasa-bahasa kaku seperti itu, gimana tidak bacaannya tiap hari text book dan jurnal... hehehe.

Penulisan ilmiah yang menggunakan bahasa yang jelas, tidak membingunkan atau ambigus dimaksudkan agar pembaca akan mudah memahami data atau temuan yang disampaikan penulis.

contoh penulisan yang jelas dan tepat seperti berikut:
Hindari: Perlakuan peningkatan suhu pada proses sterilisasi dapat menurunkan jumlah bakteri....
Sebaiknya: Perlakuan peningkatan suhu 10OC pada proses sterilisasi menurunkan jumlah bakteri sebanyak 100 koloni dibandingkan perlakuan kontrol

Pada kalimat pertama ada beberapa data yang tidak jelas dan dapat menyebabkan pembaca menafsirkan sendiri mengenai peningkatan suhu, jumlah bakteri yang berkurang, dan pembanding penurunnya.

Dalam penulisan ilmiah, semua kata yang digunakan harus jelas terdefenisikan, kata-kata seperti "berat", "panjang", "singkat", "kurang lebih", "lama", "jauh", atau "meningkat" sebaiknya ditulis dengan jelas, seperti "5kg", "10cm", "5menit", atau "meningkat 2 kali lipat", lebih jelas dibandingkan jika hanya ditulis dengan ekspresi kata-kata sebelumnya yang tidak mengandung kejelasan.

2. Buat outline penulisan
Salah satu teknik menulis sebuah buku yaitu membuat daftar isinya dulu
Nah awal dari penulisan yang jelas yang dibahas di poin pertama adalah sipenulis sendiri harus memiliki kejelasan pemikiran yang ingin disampaikan, oleh karena itu langkah awal yang perlu dilakukan oleh penulis adalah membuat outline atau kerangka pikir terlebih dahulu. Tulislah mulai dari yang umum dulu, kemudian detailkan berikutnya. kumpulkan literatur sebanyak dulu, kemudian pilih informasi mana yang sesuai dengan outline yang telah kita buat atau yang dapat mengembangkan outline yang telah kita buat. saya ingat kata salah pemateri dari pelatihan penulisan buku yang pernah saya ikuti, beliau berkata untuk menulis sebuah buku biasa diawali dengan membuat daftar isinya dulu.. yah daftar isi dari buku adalah salah satu contoh outline tulisan yang akan kita buat.

3. Arah tulisan
Kesimpulan adalah tujuan dari penulisan ilmiah
Bahasa yang jelas dan outline tulisan memerlukan suatu arah tulisan yaitu kesimpulan dari semua isi tulisan. dalam suatu satuan penulisan yang dibangun oleh latar belakang, metode penelitian serta hasil dan pembahasan harus mengarah kepada kesimpulan, dan perlu diingat kesimpulan adalah adalah jawaban dari tujuan atau hipotesis yang dibuat pada awal tulisan.

Jika tema tulisan kita mengenai "isolasi senyawa ellagitannin yang baru pada buah delima", maka pada judul harus jelas tertulis mengenai "isolasi ellagitannin buah delima", pada latar belakang menjelaskan mengapa dan bagaimana senyawa tersebut diisolasi serta bagaimana hasil penelitian selama ini, pada metode dijelaskan mengenai teknik isolasi dan analisisnya, dan tentunya pada hasil dan pembahasan harus membahas hasil yang telah didapatkan berdasarkan metode yang telah dibuat dengan tidak melupakan tujuan dari penelitian.

Nah itu dulu bahasan kita mengenai kebahasan, masih ada lanjutannya mengenai koherensi paragraf, penggunaan kalimat aktif atau pasif, dan penggunaan tanda baca akan dibahas selanjutnya.

Bahasa baku dalam penulisan ilmiah (1) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: februadi

0 komentar:

Post a Comment