Friday, March 11, 2016

Cara menulis latar belakang laporan penelitian


Cara menulis Latar Belakang Skripsi dan Proposal Penelitian. Sebelumnya saya sudah membahas mengenai 10 tahap penyusunan proposal penelitian. Urutan-urutan tersebut bukanlah hal mutlak yang harus diikuti, namun hal tersebut berdasarkan pengalaman saya membimbing mahasiswa dalam menyusun proposal penelitiannya. Pada tahap ke 7 yaitu perumusan judul penelitian disusul oleh Penulisan Latar belakang.

Latar belakang yang baik adalah latar belakang yang menjawab semua pertanyaan "mengapa" atau "apa yang dimaksud dengan..." yang ada pada judul penelitian yang telah dirumuskan, dan perlu dingat bahwa  judul adalah kumpulan kata-kata kunci (keywords) pada karya tulis ilmiah yang akan dilakukan atau telah dilakukan. jadi bisa saja judul akan berubah dari saat penyusunan proposal hingga penelitian telah berakhir.

Contoh latar belakang

Mari kita coba bahas mengenai contoh judul berikut: "Studi Pengaruh Perlakuan Termal Terhadap Penyimpanan Suhu Dingin Buah Pisang Kepok (Musa balbisiana)Terolah Minimal".

coba perhatikan kira-kira apa saja kata kunci pada judul tersebut?. Pertama yaitu "perlakuan termal", kemudian "penyimpanan suhu dingin", "pisang kepok", dan "terolah minimal". Semua kata-kata kunci tersebut harus dijelaskan pada latar belakang. Pada penulisan latar belakang harus dijelaskan mengenai "apa itu perlakuan termal?", "mengapa penyimpanan suhu dingin?", "mengapa pisang kepok?", dan "apa itu terolah minimal?".

Selain menjawab pertanyaan "mengapa" dan "apa yang dimaksud" pada kata-kata kunci judul, latar belakang juga membahas mengenai:

  1. objek penelitian
  2. metode atau penelitian yang telah ada
  3. kelebihan dan kelemahan dari metode atau penelitian sebelumnya
  4. masalah dari topik yang diteliti
  5. solusi perbaikan dari masalah
  6. kesimpulan dari tujuan penelitian
Mari kita coba lihat penulisan latar belakang dari judul tersebut.

Studi Pengaruh Perlakuan Termal Terhadap Penyimpanan Suhu Dingin Buah Pisang Kepok Kuning (Musa balbisiana)Terolah Minimal 
Tanaman pisang (Musa paradisiaca formatypica) merupakan salah satu komoditas pertanian yang melimpah di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai produsen pisang dunia. Indonesia telah memproduksi sebanyak 6,20% dari total produksi dunia, 50% produksi pisang Asia berasal dari Indonesia. Sulawesi Selatan merupakan salah satu wilayah di Indonesia penghasil buah pisang. Salah satu jenis buah pisang yang banyak terdapat di daerah Sulawesi Selatan adalah buah pisang kepok. Buah pisang kepok lebih mudah didapatkan, karena masyarakat pada umumnya lebih banyak membudidayakan pisang kepok karena sifatnya yang dapat tumbuh dengan baik diberbagai tempat. (menjawab pertanyaan mengapa pisang kepok dan membahas mengenai objek penelitian) 
Produksi pisang yang melimpah tidak didukung dengan sifat pisang yang mudah rusak yaitu sekitar 2-3 minggu setelah panen. Seiring dengan kebutuhan konsumen di era modern ini terhadap kesediaan buah dalam bentuk segar, bermutu, bebas dari bahan pengawet serta siap komsumsi sangat meningkat permintaannya dipasaran. Selain itu, karena masyarakat pada umumnya memiliki waktu dan kesibukan yang padat membuat para konsumen umumnya memilih makan yang  praktis dan siap saji dengan kualitas yang baik sehingga dapat mengurangi waktu dalam pengolahannya. Tantangan ini mendorong penyedian buah yang diproses dengan pengolahan secara minimal. (membahas mengenai masalah yang diteliti) 
Pengolahan minimal dengan cara Lightly processed merupakan pengolahan minimal yang diberi perlakuan blansing sebelum penyimpanan. Cara ini sangat efektif untuk memperpanjang masa simpan dan mempertahankan kualitas maupun nilai ekonomis dari buah pisang kepok, sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai gizi yang hampir sama dengan buah segar. Olah minimal merupakan salah satu cara penanganan pengawetan secara alami tanpa menggunakan bahan kimia, melainkan hanya dengan pengupasan, pemotongan, perendaman, pengemasan, serta penyimpanan pada suhu rendah. (solusi yang ditawarkan dari permasalahan)
Produk yang terolah minimal atau minimally processing merupakan salah satu upaya untuk memberikan kemudahan dalam penyajian makanan yang siap untuk dikomsumsi. Hal penting yang harus diperhatikan dalam memproduksi buah yang diolah minimal, yaitu untuk mempertahankan mutu buah khususnya dari segi kesegaran, aspek sensorik, mempertahankan nilai gizi buah, mencegah pembusukan oleh mikroba serta penjaminan keamanan terhadap produk.(menjawab apa itu terolah minimal) 
Penyimpanan pisang kepok terolah minimal pada suhu dingin telah dilakukan oleh Samang dkk, (2014). Hasil yang diperoleh menunjukkan terjadinya kenaikan kadar air dan penurunan vitamin C yang signifikan, hal ini disebabkan karena walaupun telah dilakukan perlakuan olah minimal, pisang yang disimpan masih melakukan proses fisiologis.(penelitian yang sudah ada dan kelemahan dan kekurangan dari penelitian tersebut) 
Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penyimpanan buah pisang kepok kuning terolah minimal pada suhu dingin dengan pemberian perlakuan termal sebelum disimpan untuk menginaktifkan proses fisiologis pada buah terolah minimal yang disimpan. (ringkasan tujuan penelitian)
Pada contoh latar belakang diatas, terdapat dua hal yang tidak dibahas oleh penulis, yaitu "mengapa/apa itu perlakuan termal?" dan "mengapa/apa itu penyimpanan suhu dingin?"

Latar belakang diatas akan lebih bagus jika ditambahkan paragraf yang membahas mengenai perlakuan termal dan penyimpanan dingin seperti contoh dibawah ini:

Salah satu cara yang dilakukan untuk mempertahankan mutu buah selama penyimpanan adalah dilakukan perlakuan pendahuluan dengan proses termal metode blansing. Blansing merupakan salah satu proses pemanasan yang bertujuan untuk menginaktifkan enzim yang terdapat dalam bahan pangan yang dapat merubah warna, tekstur, citarasa, maupun nilai nutrisi buah selama penyimpanan. (membahas mengenai perlakuan termal)
Mutu buah pisang yang di simpan dapat bertahan lama jika proses respirasi diperlambat dan proses transpirasi dicegah dengan cara meningkatkan kelembaban relatif, dan menurunkan suhu udara. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan cara penyimpanan pada suhu dingin (chilling), tujuan tersebut dilakukan penyimpanan pada suhu rendah adalah untuk memperpanjang masa simpan, mempertahankan mutu buah tetap segar, serta dapat mengurangi volume tempat penyimpanan. (membahas mengenai penyimpanan dingin)
Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan latar belakang yaitu sebaiknya pernyataan-pernyataan kita didukung oleh data-data yang valid, namun tidak perlu memasukkan tabel atau grafik, cukup ringkasan dari dari data-data hasil penelitian atau rujukan literatur lainnya.

Mudah-mudahan tulisan ini bisa membantu dalam penyusunan latar belakang dari tugas akhir ataupun karya ilmiah lainnya. Selamat menulis...


Cara menulis latar belakang laporan penelitian Rating: 4.5 Diposkan Oleh: februadi

0 komentar:

Post a Comment